Kiprah lama Om Yogi di dunia branjangan memang tidak perlu diragukan. Sudah bertahun-tahun dia menjadi penggemar burung branjangan, yang karenanya dia pun berinisiatif untuk mulai melestarikan burung yang kini mulai sulit ditemukan di habitat aslinya itu melalui usaha penangkaran.
Kini, tidak sedikit penggemar burung branjangan yang mulai merintis penangkartan burung yang suka hoovering ketika berkicau ini. Kebangkitan branjangan juga tampak dari semakin maraknya lomba-lomba khusus kelas branjangan.
Membedakan jenis kelamin (jantan-betina) branjangan
Burung jantan dan betina dari genus mirafra ini sama-sama memiliki kemampuan berkicau meskipun suara kicauan burung jantan lebih bervariasi. Ini berbeda dengan genus melanocorypha seperti burung pailing (Melanocorypha mongolica), karena hanya burung jantan dari genus ini yang bisa berkicau.
Seperti disebutkan Om Yogi melalui grup Himpunan Pelestari Branjangan Indonesia, membedakan jenis kelamin burung branjangan bisa dilakukan dengan memperhatikan beberapa kondisi sebagai berikut :
- Melihat penampilan anakan
- Melihat bentuk kepala
- Melihat ukuran tubuh
- Mendengar suaranya
- Melihat warna bulu dada
- Melihat bentuk ekor
1. Melihat penampilan anakan
-
Bentuk kepala burung anakan betina
cenderung lebih kecil dari bentuk kepala burung jantan, selain itu
anakan burung jantan memiliki warna bulu yang lebih tajam dan tegas dibanding anakan burung betina, bahkan dari suaranya terdapat perbedaan.
2. Melihat bagian kepala-
Burung jantan memiliki mata dengan pandangan yang cukup tajam dan jika diperhatikan lebih seksama ada bulu halus berwarna hitam yang terdapat pada bagian depan mata dekat dengan paruh bagian atas. Selain itu jika dicermati pada bagian paruh dan bawah kupingnya, maka akan terlihat bulu yang berwarna putih yang tampak berdiri (mekar).
3. Melihat ukuran tubuh
-
Secara umum, burung jantan memiliki
ukuran tubuh yang lebih besar dari burung betina. Namun hal ini tentu
akan berbeda tergantung asal daerahnya, misalnya burung branjangan
betina yang berasal dari Jawa tentu akan memiliki tubuh yang lebih besar
dari burung yang berasal dari NTB atau daerah lainnya.
4. Melihat warna bulu dada -
Umumnya juga burung jantan memiliki bulu-bulu yang halus dan tegas pada bagian dadanya. Bentuk bulu ini mulai terlihat sejak burung masih berusia trotolan.
5. Mendengar suaranya
Pada burung yang masih berusia muda,
burung betina cenderung jarang atau malas berbunyi dibandingkan burung
jantan muda yang lebih sering ngeriwik. Ketika burung sudah berusia
dewasa, burung betina akan memiliki kemampuan bersuara lebih keras namun
kurang variasi dengan suara kicauannya yang monoton (diulang-ulang),
sedangkan burung jantan akan memiliki suara yang cukup lantang dengan
suara kicauan yang cukup bervariasi.
6. Melihat bentuk ekor
Branjangan
Jantan (kiri) dengan ekor yang selalu terbuka dan burung betina dengan
ekornya yang sering menutup | Foto koleksi om TM
Bagian ekor adalah bagian yang bisa menjadi salah satu yang jadi perhatian ketika memilih burung branjangan yang berjenis kelamin jantan. Burung branjangan jantan biasanya memiliki bentuk ekor yang tampak selalu terbuka / mengembang, sedangkan bentuk ekor burung betina cenderung memiliki ekor yang tipis dan sering menutup.
-
Setelah anda mendapatkan burung sesuai dengan kondisi di atas, maka perawatan selanjutnya pun cenderung akan lebih mudah. Karena bagaimanapun burung jantan pasti akan berkicau, dan cepat atau lambatnya proses kicauan burung tersebut tentu tergantung dari bagaimana bentuk perawatan yang telah anda terapkan selama ini.
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar